Wartawarga

Jumat, 06 Februari 2015

puisi kekasih


tanpa mu langkah ini terasa berat

tanpa mu keindahan alam terasa hilang

tanpa mu seperti hidup tidak bernyawa

tanpa mu seperti tersesat tanpa arah



dalam tangisan pedih hidup tanpa mu

dalam naungan perih jejak langkah mu

keceriaan terbenam diufuk senja

keindahan cinta pupus tertelan bara



sakit saat dikhianati

luka saat dibohongi

perih saat ditinggalkan

pedih saat dipisahkan



ingin ku lepas tali kisah ini

namun jiwa menolaknya

menusuk relung

luka yang terpedih



aku menahan sakit ku

sedih ku demi bahagia mu

ku serahkan hidup ku

namun kau kobarkan rasa ku



ku sayangi namun kau lepaskan

ku cintai namun kau bodohi

ku kasihi namun kau tanamkan racun

bak pisau belati meiris luka



cinta ku seolah dusta

kasih ku seperti angin lalu berlalu

embun dimata ku terbuang sia

lalu tulus ku kau abaikan



pengorbanan ku tiadalah bermakna

putih kasih kini memudar

benangpun mulai kusut

dan airpun tak lagi mengalir



kini embun tak lagi menyejukkan

membiarkan senja diufuk fajar

angin bawalah aku berlalu

jantung ini sudah tak ingin berdetak lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar