Empat
sekawan, lelaki semua, pernah hidup rukun, kemana-mana bersama, dan punya
kepintaran yang berbeda-beda. Akan tetapi salah seorang diantaranya kurang suka
belajar disbanding yang lainnya.
Pada
suatu hari, mereka berbincang-bincang. Salah seorang diantaranya menyatakan
bahwa mereka bertiga ingin pergi jauh. Yakni untuk belajar keluar negeri. Ia
menjanjikan, sepulang nanti akan membagikan ilmunya.
‘’karena
kami bertiga punya kepintaran
masing-masing ,maka tidak perlu dkhawatirkan. Bahkan nasibmu nantinya kami yang
menanggung.’’kata yang tertua.’’
.’’ya
biarlah ia tunggu dirumah saja. Tak ada sesuatu pun yang akan kita peroleh
darinya.’’ Sambung satunya yang lebih muda.
Akan
tetapi, yang ketiga berpendapat lain. Ia berkata, ‘’aku piker itu tidak bijaksana. Memang betul iya
kurang bermanfaat buat kita. Tetapi, bukan kah ia sahabat kita sejak masih
bocah ? nah, kita sebaiknya mengajaknya juga.’’
Berdasarkan
usul teman ketiga inilah maka mereka sejenak berunding, akhirnya merekapun
sepakat untuk mengajaknya ikut serta.
Hari
berikutnya ia berangkat. Masuk desa keluuar desa. Naik gunung turun gunung.
Keluar masuk hutan berhari-hari. Pada hari kelimanya, mereka masuk hutan lagi,
yang teramat gelap dan sunyi. Namun tiba-tiba mereka menemukan sesuatu yang
tergeletak di tanah. Ternyata itu adalah kerangka seekor singa.
Salah
seorang dari mereka segera berucap,’’ sekaranglah waktunya menguji kepintaran
kita. Ini adalah kerangka seekor singa. Siapa diantara kita yang sanggup
menghidupkannya kembali?’’
Nanti
dulu. Bagai manapun kita harus susun kembali dulu. Untuk ini, akulah
ahlinya,’’lanjut yang kedua.
Lalu
yang ketigapun menimpalinya ,’’ akulah yang mempunyai kepintaran menciptakan
nyawa.’’
Akan
tetapi yang keempat, yang tadinya tidak akan diajak, segera menyela, ‘’jangan,
jangan ! ia adalah seekor singa !’’
‘’tidak
mengapa,’’sahut yang ketiga.’’ Nanti aku yang mengurusnya.’’
‘’baiklah kalau begitu,’’ katanya
lagi sambil ia memanjat pohon didekatnya tinggi-tinggi.
Sebentar
kemudian terjadilah terjadi sesuatu yang sangat menakjubkan sekaligus
mengerikan. Kerangka itu tiba-tiba saja lenyap, dan berubah menjadi seekor
singa besar, yang langsung mengaum menggetarkan alam sekitarnya.
Tidak
bisa ditawar lagi, singa itu langsung menerkam satu persatu kawanan itu. Tetapi
singa itu tidak memakannya. Hanya mengigit saja leher masing-masing hingga
berdarah dan akhirnya mati.
Orang
keempat itu segera turun , setelah dilihatnya si singa kembali masuk kehutan .
ia merasa sedih sekali . tetapi ia juga menyesal , mengapa ketiga temannya
telah menjadi korban kebodohannya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar