Wartawarga

Jumat, 05 Desember 2014

e-learning



Definisi 1

· E-Learning berasal dari perpadanan dua kata yakni ‘e’ dan ‘learning’.

‘e’ merupakan singkatan dari electronic dan learning adalah pembelajaran. Jadi

E-Learning atau elektornik learning adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan fungsi internet dalam kegiatan pembelajaran dengan menjadikan fasilitas elektronik sebagai media pembelajaran.

Definisi 2

· e-learning menurut Allan J. Henderson (2003:2) dinyatakan sebagai:

· e-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer (biasanya terkoneksi internet).

· e-learning dapat digunakan untuk para pekerja dimana mereka dapat belajar pada di tempat kerja mereka tanpa harus pergi ke kelas.

· e-learning dapat dijadwalkan dengan kesepakatan antara instruktur dengan siswa

· e-Learning dapat merupakan can be an on-demand course dimana pembelajar dapat belajar mandiri sesuai waktu yang mereka inginkan



Definisi 3

· Dari uraian diatas dapat didefinisikan e-Learning merupakan sebuah system pembelajaran dimana didikung oleh konsep pengembangan berkelanjutan,

· proses kolaboratif yang memfokuskan pada peningkatan kemampuan individual dan organisasi.

· Sistem eLearning didesain secara efektif melalui pengembangan komunikasi penggunaan media elektonik dan jaringan.



Kekurangan E-Learning

1. Pembelajar yang tidak termotivasi dan perilaku belajar yang buruk akan terbelakang/tertinggal dalam pembelajaran.

2. Pembelajar dapat merasakan terisolasi dan bermasalah dalam interaksi sosial.

3. Pengajar tidak mungkin selalu dapat menyediakan waktu pada saat dibutuhkan.

4. Koneksi internet yang lambat dan tidak handal dapat menimbulkan rasa frustasi.

5. Beberapa subjek/mata kuliah bisa saja sulit direalisasikan dalam bentuk e-learning.

6. Pembelajar harus menyediakan waktu untuk mempelajari software/aplikasi e-learning sehingga dapat mengganggu beban belajarnya.

7. Pembelajar yang tidak familiar dengan struktur dan rutin software akan tertinggal.

8. Untuk sekolah tertentu terutama yang berada di daerah, akan memerlukan investasi yang mahal untuk membangun e-learning.

9. Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal

10. Keterbatasan jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah akan menghambat pelaksanaan e-learning.

11. Bagi siswa yang gagap teknologi, sistem ini sulit untuk diterapkan

12. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.

13. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri sehingga memperlambat terbentuknya nilai dalam proses belajar dan mengajar

14. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan internet.

15. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet

16. Proses belajar mengajar cenderung kearah pelatihan daripada pendidikan.



Kelebihan E-Learning

1. Pembelajar dapat belajar kapan dan dimana saja mereka punya akses internet.

2. Efisiensi waktu dan biaya perjalanan

3. Pembelajar dapat memilih materi pembelajaran sesuai dengan level pengetahuannya.

4. Fleksibilitas untuk bergabung dalam forum diskusi setiap saat, atau menjumpai teman sekelas dan pengajar secara remote melalui ruang chatting

5. Mampu memfasilitasi dan menerapkan gaya belajar yang berbeda melalui beragam aktivitas.

6. Pengembangan keterampilan TIK yang mampu mendukung aktivitas lain pembelajar.

7. Keberhasilan menyelesaikan pembelajaran/perkuliahan online mampu membangun kemampuan belajar mandiri dan kepercayaan diri pembelajar serta mendorong pembelajar untuk lebih bertanggung jawab dalam studinya.

8. Mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis.

9. Mempermudah interaksi antara peserta didik dengan materi, peserta didik dengan guru maupun sesama peserta didik.

10. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.

11. Kehadiran guru tidak mutlak diperlukan

12. Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer

13. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.

memecahkan masalah e-learning di Indonesia. Hal itu diperlukan agar sistem ini dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.





d. solusi apa yang ditawarkan dari teknologi tersebut



Untuk masalah biaya penggunaan internet, sebaiknya pemerintah dan perusahaan-perusahaan telekomunikasi membuat suatu kesepakatan untuk menyediakan layanan internet murah terutama untuk bidang pendidikan. Kalau bisa gratis lebih baik. Atau bisa juga dengan meyediakan hotspot bagi sekolah-sekolah atau perguruan tinggi-perguruan tinggi yang belum memilikinya. Karena salah satu kendala belum bisa terlaksananya e-learning secara maksimal adalah masalah biaya penggunaan internet. Jika pemerintah dan perusahaan telekomunikasi berhasil membuat kesepakatan itu, e-learning akan menjadi lebih mudah dilaksanakan di Indonesia. Yang tentunya sangat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di Indonesia yang imbasnya bisa sampai ke segala bidang seperti teknologi, sosial, budaya, dll.



Untuk masalah pengadaan media untuk pelaksanaan e-learning seperti PC, laptop, LCD, dll, sebaiknya pemerintah menyediakan dana untuk sekolah-sekolah atau perguruan tinggi-perguruan tinggi yang membutuhkan dana untuk pengadaan media untuk e-learning.



Untuk masalah SDM, sudah seharusnya pemerintah atau instansi-instansi pendidikan mengadakan sosialisasi tentang e-learning. Untuk pengajar, bisa dilakukan diklat mengenai penggunaan e-learning dalam pembelajaran, sehingga staf pengajar sudah siap untuk melaksanakan sistem baru ini. Untuk siswa, seharusnya mereka dikenalkan dengan e-learning sejak dini, agar besok di jenjang yang lebih tinggi sudah terbiasa dengan sistem ini.



Anggaran 20% untuk pendidikan segera dilaksanakan. Kalau bisa lebih tinggi, itu lebih baik. Karena anggaran yang semakin besar untuk pendidikan, berbanding lurus dengan kualitas pendidikan. Semakin tersedia sarana dan prasarana pendidikan, semakin baik kualitas pendidikan.





Pemerintah bisa juga membuat kesepakatan dengan negara lain untuk dimintai bantuan. Terutama negara-negara yang sudah berhasil dalam pelaksanaan e-learning. Karena kesuksesan negara-negara tersebut dapat kita contoh untuk menyukseskan pelaksanaan e-learning di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar